Kamis, 07 Juli 2016

Cara menanam edamame

Cara menanam edamame

Cara menanam kacang kedelai jepang / edamame

Edamame merupakan kedelai asal jepang, secara umum bentuknya lebih besar dibandingkan kedelai biasa. Berat edamame bisa mencapai 30 gram per seratus bijinya. Edamame bisa dikonsumsi muda sebagai sayur saat polong masih berwarna hijau. Edamame bisa juga dikonsumsi sebagai panganan kecil dalam bentuk edamame rebus. Saat ini edamame juga banyak diolah menjadi susu bubuk, jus, keripik edamame, dan lainnya.
Edamame mempunyai kandungan protein yang lengkap dengan kualitas yang setara dengan kandungan protein pada susu, telur maupun daging. Selain itu edamame juga mengandung zat anti kolesterol sehingga sangat bak untuk dikonsumsi.

Jual bibit edamame murah KLIK DISINI

Budidaya edamame sebenarnya relatif tidak sulit, secara umum hampir sama dengan kedelai.
Secara singkat budidaya edamame adalah sebagai berikut:

Persiapan Lahan
Tanah dibajak 15 hari sebelum tanam, 10 hari sebelum tanam tanah dibajak halus/ dihancurkan. 5 hari sebelum tanam dibuat badengan dengan lebar 1 meter, panjang 10 meter dan tinggi 20-25cm. Bedengan menghadap utara dan selatan. Jarak antar bedengan 30cm. Pemupukan dasar diberikan 3 hari sebelum tanam dengan cara ditabur merata ke atas bedengan. Pupuk dasar terdiri dari SP 36 sebanyak 200kg / hektar dan penambahan kapur pertanian 600kg / hektar.
Benih edamame yang diperlukan berkisar antara 80-100kg per hektar.

Baca juga :
cara menanam cabai di pot/polibag
cara menanam biji kurma
cara menanam biji buah naga

Penanaman
Sehari sebelum benih ditanam, bedengan diairi terlebih dahulu agar keesokan harinya tanah dalam keadaan lembab / basah. Benih edamame ditanam pada bedengan dengan jarak 12 x 20 cm untuk musim kemarau, untuk musim hujan 14 x 25 cm dan kedalaman tanam 1,5 - 2 cm, kemudian ditutup dengan tanah gembur. Benih yang ditanam antara benih per lubang tanam.

Penyiangan
Rerumputan atau gulma lainnya perlu dibersihkan agar tidak bersaing dengan edamame. Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 9 / 10 HST (Hari Setelah Tanam). Penyiangan selanjutnya dilakukan sesuai kondisi pertanaman.

Pengairan
Pengairan dilakukan dengan penggenangan sampai air dalam kapasitas lapang, pengairan dilakukan 7 hari sekali serta memperhatikan kondisi tanahnya.

Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanaman berumur 10 HSR, terdiri dari KCL 50kg/Ha. Urea 150kg/Ha dan Za 50kg/Ha. Pemupukan susulan yang kedua pada saat tanaman berumur 21 HST terdiri dari KCL 100kg/Ha, Urea 50kg/Ha dan Za 100kg/Ha

Pengendalian OPT
Edamame tidak luput terkena serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) baik hama maupun penyakit. Pengendalian dilakukan secara terpadu sesuai dengan jenis hama maupun penyakitnya. Penggunaan pestisida dilakukan secara selektif dan terkendali. Jenis OPT yang menyerang edamame biasanya sama juga dengan OPT yang menyerang kedelai, sehingga pengendaliannya tidak berbeda jauh dengan pengendalian pada kedelai.
Lalat pucuk, ulat grayak, pengerek batak dan jamur bisa disemprot dengan Reagent 50 C dengan dosis 1gr/liter air dan Ingrofol 50 WP dengan dosis 1,5l/Ha.

Pengendalian OPT ini sangat penting karena bisa berpengaruh terhadap kualitas edamame. Edamame yang diminta oleh pasar lokal maupun ekspor adalah edamame yang bernas, warna hijau segar dan harus bebas dari bekas serangan hama atau penyakit. Sehingga sangat penting untuk memperhatikan hal ini, baik hama pengerek batang maupun pengerek polong.

Baca juga :
belajar hidroponik sederhana
cara membuat nutrisi hidroponik sendiri
cara membuat pupuk organik cair

Panen dan Pasca Panen
Panen polong muda saat polong berwarna masih hijau bisa mencapai 7,5 ton per hektar. Edamame bisa dipanen dalam keadaan segar saat polong masih berwarna hijau pada saat berumur minimal 65 HST. Panen tidak dilakukan secara serentak tetapi diseleksi dengan interval panen 2 hari sekali. polong yang dipetik adalah yang bernas, namun warnanya masih belum kuning. Jika akan dipergunakan untuk benih panen harus dilakukan saat polong sudah masak penuh, kurang lebih saat edamame berumur 90-100 HST.
Edamame yang dipanen muda sebaiknya segera dibawa ke tempat yang teduh dan hindari dari panas matahari agar edamame tetap segar, tidak layu atau warnanya rusak. Jika polongnya kotor bisa dicuci dengan air yang mengalir dan ditiriskan. Selanjutnya dipacking sebelum dipasarkan.
Edamame yang diminta pasar adalah edamame dengan kualitas yang baik. Polong berisi 2-3 biji per polong dengan jumlah polong antara 150-175 polong per setengah kilogram dan bobot per polong antara 2,5-3,5 gram. Selain itu polong edamame harus berwarna hijau segar dan harus bebas dari bekas hama maupun penyakit.
Biasanya edamame yang segar dikelompokkan menjadi 4 kelas mutu atau grade, antar lain:

Grade A : Kualitas super, dengan ciri-ciri kulit polong mulus, warna hijau tua, polong berisi penuh dengan isi polong 3
Grade B : Kualitas premium, dengan ciri-ciri warna hijau mulus namun polong hanya berisi 2 biji
Grade C : Kualitas deluxe, dengan kualitas masih dibawah grade B, warna kurang bagus, polong kurang bernas
Grade D : Kualitas grade ini disebut dengan mukimame, biasanya digunakan untuk olahan lebih lanjut, bukan dikonsumsi segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar